Sabtu, 18 April 2009

KARTOGRAFI

Kartografi merupakan seni, ilmu dan teknik dalam membuat peta, termasuk pengertian-pengertian peta sebagai suatu dokumen yang bersifat ilmiah maupun peta sebagai karya seni.

Kartografi (atau pembuatan peta) adalah studi dan praktek membuat peta atau globe. Peta secara tradisional sudah dibuat menggunakan pena dan kertas, tetapi munculnya dan penyebaran komputer sudah merevolusionerkan kartografi. Banyal peta komersial yang bermutu sekarang dibuat dengan perangkat lunak pembuatan peta yang merupakan salah satu di antara tiga macam utama; CAD (desain berbatuan komputer), GIS (Sistem Informasi Geografis), dan perangkat lunak ilustrasi peta yang khusus.

Kartografi mempelajari representasi permukaan bumi dengan simbol abstrak. Bisa dibilang, tanpa banyak kontroversi, kartografi merupakan penyebab meluasnya kajian geografi. Kebanyakan geografer mengakui bahwa ketertarikan mereka pada geografi dimulai ketika mereka terpesona oleh peta di masa kecil mereka. walaupun subdisiplin ilmu geografi lainnya masih bergantung pada peta untuk menampilkan hasil analisisnya, pembuatan peta itu sendiri masih terlalu abstrak untuk dianggap sebagai ilmu terpisah.

Kartografi berkembang dari kumpulan teknik menggambar menjadi bagian sebuah ilmu. Seorang kartografer harus memahami psikologi kognitif dan ergonomi untuk membuat simbol apa yang cocok untuk mewakili informasi tentang bumi yang bisa dimengerti orang lain secara efektif, dan psikologi perilaku untuk mempengaruhi pembaca memahami informasi yang dibuatnya. Mereka juga harus belajar geodesi dan matematika yang tidak sederhana untuk memahami bagaimana bentuk bumi berpengaruh pada penyimpangan atau distorsi dari proses proyeksi ke bidang datar.

Sabtu, 21 Maret 2009

LEGEND TYPE

Single symbol

Semua gambar dalam theme digambar dengan simbol dan warna yang sama

Unique value

Dalam peta unique value, warna yang berbeda yang digunakan untuk simbol tiap nilai dari suatu atribut. Dalam nilai umum yang baik untuk perpetaan tiga tipe atribut.

  • Atribut yang diwakili nama, tipe, kondisi, atau kategori gambar.
  • Atribut yang berisi pengukuran atau jumlah seperti klas
  • Atribut yang dikenali secara khusus (misal: nama daerah yang dapat digunakan untuk membuat peta tiap daerah yang diperlihatkan dengan warna yang berbeda)

Graduated color

Mempunyai seri simbol dimana warna menghubungkanya ke nilai atribut khusus. Graduated color lebih berguna untuk melihat data yang merupakan jangkauan (misalnya 1 sampai 10, rendah sampai tinggi) atau semacam angka menaik ( misalnya pengukuran, kecepatan, persentase)

Graduated symbol

Hampir sama dengan peta Graduated color, kecuali variasi besarnya simbol titik atau ketebalan simbol garis. Seperti peta graduated color, peta graduated symbol lebih berguna untuk memperlihatkan jangkauan atau kemajuan.

Dot

Disimbolkan menggunakan titik dalam poligon untuk mewakilkan nilai atribut. Tiap titik mewakili nilai khusus. Untuk contoh, pada populasi peta, tiap titik mewakili 100 orang. Jadi ini misalnya poligon mempunyai 1500 populasi, peta akan mempunyai 15 titik disebelah dalam pologon.

ArcView mendistribusikan secara random dot dalam tiap poligon. Bila membuat peta dot density, tujuannya titik baik rapat atupun jauh terpisah supaya anda melihat jelas pola penyebarannya.

Chart

Digunakan pie chart atau column chart untuk menyimbolkan data. Perpetaan Chart berguna sebab ia membolehkan untuk menyimbolkan atribut ganda dalam satu peta seperti hubungan antara atribut yang berbeda.

Rabu, 11 Maret 2009

Perencanaan Orbit dan Penangkapan Data Citra Satelit NOAA

Beberapa fungsi dari piranti lunak NOAA seperti untuk menampilkan, memproses dan
menginterpretasikan citra NOAA sehingga menghasilkan koordinat titik api, mengexport
dan mengimport citra NOAA, tidak akan dibahas lagi pada lampiran ini, karena hal
tersebut telah digantikan atau telah dijabarkan pada NOM. Sedangkan beberapa fungsi
dari piranti lunak NOAA lainnya seperti untuk melakukan perencanaan dan
memperbaharui data orbit satelit serta untuk mengkalibrasikan antena akan diuraikan
seperti yang di bawah ini.

Untuk memulai menggunakan piranti lunak NOAA, dapat dilakukan dengan hal seperti
biasanya yaitu dengan mengklik tombol Start lalu pilih Programs dan pilih NOAA. Pada
menu NOAA ini mempunyai beberapa pilihan sub-menu yang salah satunya adalah orbit
plan . Hal ini seperti yang ditunjukkan pada gambar 1.


Gambar 1. Tahap awal memulai Piranti lunak NOAA



Perencanaan Orbit (Orbit Plan)

Menu orbit plan adalah menu yang berfungsi dalam melaksanakan rencana penangkapan
data satelit NOAA yang melintas pada suatu area. Rencana penangkapan data satelit ini
bisa dilakukan sampai beberapa hari kedepan dan rencana penagkapan tersebut akan
tersimpan pada menu orbit plan. Menu orbit plan ini seperti yang ditunjukkan pada
gambar 2 dibagian atas.

Gambar 2. Tampilan menu Orbit Plan

Menu orbit plan terdiri dari beberapa sub-menu seperti Orbit, region, view dan Help.
Pada sub-menu orbit dapat dilakukan rencana penagkapan yang pertama (first), rencana
penangkapan selanjutnya (next) atau rencana penangkapan sebelumnya (previous) dan
menyimpan rencana penagkapan (save). Untuk mengaktipkan sub-menu ini, bisa juga
dilakukan dengan mengklik beberapa tombol seperti yang digambarkan pada gambar 2
dibagian bawah, atau dengan cara yang lain seperti menekan tuts pada keyboard secara
bersamaan misalnya Ctrl+F (first), Ctrl+N (next), Ctrl+P (previous) dan Ctrl+S (save).

Sub-menu region adalah untuk menentukan luasan area yang akan dipantau, batasan area
pantauan digambarkan dengan dua garis kuning diantara sedangkan luasan area yang
dapat dipantau digambarkan dengan kotak yang berwarna merah seperti yang ditunjukkan
pada gambar 2 dibagian bawah. Untuk memperbesar area pemantauan bisa dilakukan
dengan menekan tuts pada keyboard seperti Ctrl + X (untuk memperbesar area kearah horizontal atau sumbu X) dan Ctrl + Y (untuk memperbesar area kearah vertikal atau
sumbu Y).

Sub-menu view adalah sub-menu yang menampilkan informasi tentang data satelit
tersebut, sedangkan sub-menu help adalah sub-menu yang menampilkan informasi yang
berkaitan dengan orbit plan.

Pada menu help terdapat sub-menu yang digunakan untuk melihat umur dari data orbit
satelit yang digunakan. Umur dari data satelit yang digunakan akan berpengaruh pada
citra yang akan ditangkap, semakin baru data orbit yang digunakan akan memberikan
hasil yang baik sehingga akan lebih memudahkan dalam geokoreksi citra atau
memudahkan proses Map move. Umur dari data orbit satelit yang direkomendasikan
adalah kurang dari 14 hari atau sebelum dua minggu.


Melihat Ulang Rencana Orbit (Orbit Review)

Fungsi dari menu orbit review adalah untuk melihat ulang rencana penangkapan data
satelit yang telah tersimpan. Menu orbit review juga mempunyai fasilitas untuk
menghapus rencana penangkapan data citra satelit. Menu orbit review seperti yang
ditunjukkan pada gambar 3.

Menu orbit Review terdiri dari beberapa sub-menu seperti review, aerial, view dan help.
Pada sub-menu review bisa digunakan untuk melihat hasil rencana penangkapan data
citra satelit yang telah tersimpan dalam program orbit plan (Planned orbit), untuk melihat
hasil data citra yang telah berhasil di tangkap (Successful Capture) sedangkan untuk
melihat hasil data yang gagal ditangkap dengan menggunakan Failed Capture.

Untuk mengaktikan ketiga sub-menu ini bisa dilakukan dengan mengklik tombol yang
berada di bawah menu review atau dengan menggunakan tuts pada keyboard seperti
untuk melihat planned orbit (Ctrl+P), untuk melihat Succselfull Orbit (Ctrl+S) sedangkan
untuk melihat Failed orbit (Ctrl+F).

Gambar 3. Tampilan menu Orbit Review

Sub-menu aerial adalah untuk melihat arah pergerakan antena sesuai dengan arah pada
saat satelit melitas. Untuk dapat mengaktifkan sub-menu ini bisa dilakukan dengan
mengklik tombol yang berada dibawah sub-menu aerial seperti pada gambar 3 atau
dengan mengklik pada menu aerial.

Sub-menu view adalah sub-menu yang menampilkan informasi tentang data satelit
tersebut, sedangkan sub-menu help adalah sub-menu yang menampilkan informasi yang
berkaitan dengan orbit review.


Memperbaharui data orbit satelit

Untuk memulai memperbaharui data orbit satelit dapat dilakukan dengan mengakses data
melalui situs internet pada alamat seperti yang telah disinggung diatas. Apabila data orbit
telah didapatkan, maka langkah selajutnya adalah dengan mengklik Start lalu pilih
Programs dan pilih NOAA Utilities dan arahkan pada Tlupdate.

Setelah Tlupdate aktif, maka pilih pada direktori mana data tle tersebut tersimpan (akan
lebih memudahkan operator, apabila data orbit satelit diletakkan pada satu sumber atau
satu direktori atau bisa juga dengan menyimpan data tle tersebut pada disket).

Kemudian pilih nama satelit yang akan diperbaharui (NOAA12, NOAA14, NOAA15,
dan NOAA16) secara satu persatu lalu klik update. Apabila semua nama satelit telah di
update maka klik OK untuk mengakhirinya.


Mengkalibrasi Antena

Fungsi dari menu kalibrasi ini adalah untuk menentukan letak antena pada posisi yang
benar pada elevasi maupun azimuthnya. Letak posisi ini akan berpengaruh pada
penangkapan citra, apabila posisi antena tidak berada pada posisi yang tepat maka sinyal
dari satelit akan sulit ditangkap dan hal ini akan mengakibatkan data citra satelit tidak
berhasil didapatkan atau gagal ditangkap. Beberapa menu calibration adalah seperti yang
ditunjukkan pada gambar 4.

Gambar 4. Tampilan menu Calibration

Untuk menentukan posisi antena agar berada pada posisi elevasi yang tepat maka ada
beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu elevasi akan mengalami masalah apabila nilai
yang digunakan kurang dari 5°, hal ini akan mengakibatkan adanya sinyal yang buruk.
Sebaiknya nilai elevasi agar tidak menggunakan nilai diatas 170° karena akan
berpengaruh pada piranti lunak yang berfungsi sebagai penggerak motor antenna yang
menyebabkan kerusakan. Posisi nilai elavasi untuk 90° sebaiknya menggunakan nilai
2048 yang merupakan nilai tengah dari kisaran nilai untuk elevasi (0-4095). Hal ini
seperti ditunjukkan pada gambar 5.

Sedangkan untuk menentukan posisi azimuth, hal yang harus di perhatikan adalah nilai
untuk east sebaiknya digunakan nilai 2048 yang merupakan nilai tengah dari kisaran nilai
untuk azimuth (0-4095). Hal ini seperti yang ditunjukkan pada gambar 5 baris kedua.


Gambar 5. Tampilan elevation dan Azimuth pada mennu Calibratiom
PROYEKSI

Proyeksi diartikan sebagai metoda/cara dalam usaha mendapatkan bentuk ubahan dari dimensi tertentu menjadi bentuk dimensi yang sistematik. Analoginya adalah sama dengan saat kita akan menghitung luas kulit jeruk. Untuk menghitungnya kita harus mengupasnya dan meletakkannya pada bidang datar. Karena awalnya kulit jeruk tersebut 3 Dimensi dengan dikupas dan di letakkan mendatar maka dipaksakan menjadi 2 Dimensi maka sebagai akibatnya terjadi perubahan dari bentuk awal yang dikarenakan adanya sobekan, mengembang atau berkerut.

Gambar 2. Metoda Proyeksi Peta


Sistem UTM dengan system koordinat WGS 84 sering digunakan pada pemetaan wilayah Indonesia. UTM menggunakan silinder yang membungkus ellipsoid dengan kedudukan sumbu silindernya tegak lurus sumbu tegak ellipsoid (sumbu perputaran bumi) sehingga garis singgung ellipsoid dan silinder merupakan garis yang berhimpit dengan garis bujur pada ellipsoid. Pada system proyeksi UTM didefinisika posisi horizontal dua dimensi (x,y) menggunakan proyeksi silinder, transversal, dan conform yang memotong bumi pada dua meridian standart. Seluruh permukaan bumi dibagi atas 60 bagian yang disebut dengan UTM zone. Setiap zone dibatasi oleh dua meridian sebesar 6° dan memiliki meridian tengah sendiri. Sebagai contoh, zone 1 dimulai dari 180° BB hingga 174° BB, zone 2 di mulai dari 174° BB hingga 168° BB, terus kearah timur hingga zone 60 yang dimulai dari 174° BT sampai 180° BT. Batas lintang dalam system koordinat ini adalah 80° LS hingga 84° LU. Setiap bagian derajat memiliki lebar 8 yang pembagiannya dimulai dari 80° LS kearah utara. Bagian derajat dari bawah (LS) dinotasikan dimulai dari C,D,E,F, hingga X (huruf I dan O tidak digunakan). Jadi bagian derajat 80° LS hingga 72° LS diberi notasi C, 72° LS hingga 64° LS diberi notasi D, 64° LS hingga 56° LS diberi notasi E, dan seterusnya.


Gambar 3. Zona UTM Dunia


Setiap zone UTM memiliki system koordinat sendiri dengan titik nol pada perpotongan antara meridian sentralnya dengan ekuator. Untuk menghindari koordinat negative, meridian tengah diberi nilai awal absis (x) 500.000 meter. Untuk zone yang terletak dibagian selatan ekuator (LS), juga untuk menghindari koordinat negative ekuator diberi nilai awal ordinat (y) 10.000.000 meter. Sedangkan untuk zone yang terletak dibagian utara ekuator, ekuator tetap memiliki nilai ordinat 0 meter.

Untuk wilayah Indonesia terbagi atas sembilan zone UTM, dimulai dari meridian 90° BT sampai dengan 144° BT dengan batas pararel (lintang) 11° LS hingga 6° LU. Dengan demikian wilayah Indonesia dimulai dari zone 46 (meridian sentral 93° BT) hingga zone 54 (meridian sentral 141° BT).

Gambar 4. Zona UTM Indonesia

SISTEM KOORDINAT


Jika membicarakan proyeksi kita sering membicarakan Sistem Koordinat. Sistem koordinat merupakan suatu parameter yang menunjukkan bagaimana suatu objek diletakkan dalam koordinat. Ada tiga system koordinat yang digunakan pada pemetaan yakni :

1.Sistem Koordinat 1 Dimensi : satu sumbu koordinat

2.Sistem Koordinat 2 Dimensi.



3.Sistem Koordinat 3 Dimensi.
Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu prosedur manual atau beberapa set berbasis komputer dari prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan atau memanipulasi data geografis. SIG dapat juga diartikan sebagai himpunan atau kumpulan yang terpadu dari hardware, software, data dan liveware (orang-orang yang bertanggungjawab dalam merancang, mengimplemantasikan dan menggunakan SIG). SIG juga merupakan hasil dari perpaduan disiplin ilmu didalam beberapa proses data spasial.


Tujuan

Rencana Judul Tugas Akhir Mata Kuliah Sistem Informasi Geografis (SIG)

* Sistem Informasi Jalan dan Jembatan di Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik